Tuesday, July 8, 2014

CONTOH SENI MUSIK TRADISIONAL KOREA

SENI MUSIK TRADISIONAL KOREA



Alat musik tradisional Korea terbuat dari berbagai bahan alam, seperti kayu dan metalJumlah alat musik Korea yang masih digunakan sampai saat ini mencapai 65 jenis. Beberapa diantaranya berasal dari Cina dan hanya digunakan pada upacara keagamaan. Orang Korea menyebut alat musik petik menghasilkan "celah-celah sempit" saat dimainkan atau yang disebut oleh musisi sebagai bagian "rehat" dari suara, terutama pada saat memainkannya dalam tempo lambat secara solo.

Pemain Musik Tradisional
Musik tradisional Korea tidak diwariskan melalui metode pencatatan musik (music scores) seperti musik barat, namun diturunkan dari pengajaran mulut ke mulut dan menggunakan perasaan. Sejarah personal seorang musisi musik tradisional dianggap penting dan bakat yang dimilikinya dihargai. Pada masa lalu musisi tradisional berada pada kelas sosial yang rendah dalammasyarakat Korea. Namun, mereka menganggap itu adalah nasib mereka untuk hidup sebagai pemusik dan mewariskannya. Banyak di antara mereka telah mengembangkan dan meningkatkan standar musik serta menciptakan musik-musik baru.
Sejak masa Dinasti Joseon, musisi tradisional Korea dibagi atas dua kategori: musisi musik rakyat dan musisi musik istana. Tradisi ini sampai kini hanya dilestarikan di Korea Selatan. Musisi rakyat umumnya berasal dari keluarga dukun yang mementaskan musik dukun (mu-sok-ak) dari generasi ke generasi. Kelompok warga yang berprofesi sebagai dukun melahirkan banyak musisi musik Korea yang terkenal. Karya-karya musik dukun atau Shamanisme antara lain penampil musik sinawi atau musik instrumental yang diiringi tarian dukun. Jenis musik ini berasal dari Korea bagian selatan. Selain itu dari keluarga musisi ini lahir tradisi menyanyi opera tradisional pansori. Begitu pula dengan pertunjukkan sanjo, menampilkan permainan alat musik secara solo.
Musisi musik istana tidak hanya mewariskan teknik bermain musik istana kepada keturunan mereka, namun juga posisi sebagai pemusik istana. Pada masa penjajahan Jepang (1910-1945), para musisi istana mulai mendalami seni suara gagok dan berbagai genre musik lain yang terkenal di masyarakat karena repertoarnya. Sampai kini kelompok pemusik istana berkontribusi banyak terhadap perkembangan dan pelestarian musik klasik.

Musisi musik rakyat
Di masa lalu, status dukun (mudang atau baksu) dipandang rendah dalam masyakarat, namun pemusiknya mempunyai status lebih baik. Anak-anak dari keluarga dukun selalu dilatih menyanyikan pansori. Pansori dianggap sebagai bentuk musik yang paling bagus dan memiliki prospek cerah. Di daerah asalnya, para musisi pansori dianggap sebagai artis terkenal dan beberapa bahkan dihargai dengan jabatan penting ketika mendapat kesempatan pentas di istana. Itulah sebabnya seorang dukun yang berniat menyempurnakan keahlian bermusiknya, mempelajari pansori dengan giat. Namun begitu, tidak semua keturunan dukun berbakat menyanyi pansori. Mereka yang tidak memiliki keahlian pansori diajarkan keahlian lain sepertijultagi (berjalan di atas tali) atau akrobat. Itulah sebabnya, keluarga dukun sangat erat kaitannya dengan kesenian dan musik tradisional rakyat Korea.

 Musisi musik istana
Musisi musik istana merupakan pemimpin dalam mengembangkan musik klasik Korea sampai saat ini. Keluarga pemusik istana mewariskan kumpulan keahlian dan pengetahuan musik istana kepada keturunannya. Sejak masa Dinasti Joseon, seleksi dan manajemen pemusik istana telah mengalami banyak perubahan. Namun, para musisi yang terkenal berasal dari keluarga pemusik profesional.

Musik korea saat ini
Pada masa lalu, seseorang tidak bisa menjadi musisi tanpa lahir dari keluarga pemusik. Pelajaran musik diberikan melalui pelatihan. Dengan perkembangan sistem pendidikan formal, para musisi tradisional pada saat ini menerima pendidikan musik di sekolah. Terdapat banyak sekolah dasarSMPSMAuniversitas atau sekolah tinggi yang mengkhususkan pada pendidikan musik tradisional. Pada saat ini banyak orang yang menjadi musisi profesional dengan belajar musik tradisional di sekolah-sekolah semacam itu. Namun, bagaimanapun juga, tradisi mewariskan musik dari generasi ke generasi masih tetap dipertahankan. Banyak anak-anak dari pemusik rakyat yang mendalami musik di sekolah musik tradisional yang didirikan oleh orang tua mereka dan sebagian besar menjadi musisi musik rakyat yang profesinal.


Samul nori



 


Samul nori adalah jenis permainan musik tradisional yang berakar dari kesenian menghibur kelompok penghibur keliling (namsadangpae) pada masa lalu. Kelompok namsadang menampilkan hiburan berupa nongak, menari, dan akrobat untuk mencari penghidupan.[11] Pada tahun 1978, jenis musik nongak baru ditampilkan oleh kelompok pemusik tradisional yang terdiri dari 4 orang, dipimpin oleh Kim Duk-soo (lahir 1952). Jenis musik baru ini dinamakan samul nori dan saat ini dianggap sebagai musik tradisional yang bergaya urban. Sejak saat itu, kelompok samul nori bermunculan di seluruh Korea.
Samul nori disebut musik urban yang dibedakan dari nongak dan permainan musik keliling. Berbeda dengan nongak yang ditampilkan dengan berdiri dan menari, samul nori dimainkan dengan duduk untuk mengkonsentrasikan permainan musik secara ritmik.


Nongak



 


Nongak adalah permainan musik petani yang dipentaskan oleh kelompok pemusik yang terdiri dari para petani (nongaktae).Permainan musik nongak diwariskan tanpa diketahui dengan jelas penciptanya Namun begitu, asal-usul nongak diperkirakan telah ada sejak zaman Tiga Kerajaan dari rekaman sejarah Cina kuno. Catatan mengenai nongak juga dapat ditemukan dalam Babad Dinasti Joseon (Sillok), yang dipopulerkan oleh kelompok penghibur keliling.
Saat ini, permainan musik nongak (nongak nori) didasarkan untuk berbagai aktivitas, antara lain ritual desa (gut), latihan militer, aktivitas-aktivitas kerja, atau murni sebagai hiburan. Nongak memiliki variasi berdasarkan daerahnya, antara lain gyeonggi nongak, jwado nongak, udo nongak, honam nongak, samcheonpo nongak, uttari nongak dan yeongnam nongak.Pertunjukkan nongak dapat berlangsung selama beberapa hari, yang meliputi permainan musik di kuil desa, sumur, rumah warga, kantor desa, yang terdiri dari pawai (gil-gut), mengetuk pintu gerbang (mun-gut), dan berjalan mengelilingi tembok halaman sebuah bangunan (heolsa-gut).
Empat jenis alat musik utama nongak adalah kwaenggwari (gong kecil), janggo (genderang panjang), buk (genderang besar) dan jing (gong besar). Para pemain musik lain memainkan alat musik sogo (genderang kecil) dan meniup nabal (trompet).




Demikianlah contoh seni musik tradisional korea..

No comments:

Post a Comment